Home / Berita / BKSDA Kalsel pada HKAN 2018 di Bitung – Manado Sulut

BKSDA Kalsel pada HKAN 2018 di Bitung – Manado Sulut

BITUNG − Selasa (28/08/2018), selain Jambore Nasional Konservasi Alam, peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) setiap tahun juga diramaikan dengan Pameran Konservasi Alam. Sebagaimana halnya pada HKAN2018 di Camping Ground Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, 28-31 Agustus 2018. Tujuan pameran ini sendiri merupakan media untuk menyebarluaskan informasi, promosi serta edukasi tentang pengelolaan kawasan konservasi, yang didasarkan pada tiga prinsip pengelolaan yaitu 3P: Perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan.

Pameran kali ini mengambil tema “Harmonisasi Alam dan Budaya” sesuai dengan tema peringatan HKAN tahun 2018 dan diramaikan oleh 42 stand. Terdiri dari perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Daerah Kota Bitung, serta mitra KSDAE.

Pengguntingan pita oleh Dirjen KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc didampingi Sekda Kota Bitung menjadi penanda bahwa pameran telah dibuka secara resmi. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke stand-stand pameran bersama-sama dengan Audi Pangaman Sekda Kota Bitung dan Khouni Lomban-Rawung Ketua TP. PKK Kota Bitung yang juga menjadi Duta Yaki.

BKSDA Kalsel turut serta dalam kegiatan HKAN tersebut sebagai peserta pameran HKAN dan peserta jambore nasional, dalam kegiatan pameran tersebut, BKSDA Kalsel menampilkan role model TWA Pulau Bakut dan Pulau Kembang sebagai ikon wisata di Prov. Kalimantan Selatan sekaligus mempromosikan ekowisata hutan mangrove dan keunikan flora dan faunanya serta potensi alam dan keanekaragaman hayatinya.

Tidak hanya menampilkan keunikan dan potensi alam dan keragaman hayati, tetapi juga menunjukkan bagaimana alam saling berkaitan dengan adat, budaya dan kehidupan masyarakat.

Hingga sore pelaksanaan pameran pada hari pertama hingga hari terakhir stand BKSDA Kalsel di kunjungi mulai dari pelajar, masyarakat umum sekitar dan beberapa wisatawan asing yang sedang  berkunjung ke Taman Wisata Alam Batu Putih. Pengunjung sangat antusias dengan keunikan satwa bekantan yang merupakan satwa endemik Prov. Kalsel yang memiliki keunikan hidung panjangnya, serta BKSDA Kalsel juga membagikan cinderamata berupa infografis, pin, gantungan kunci, kaos, boneka dan topi untuk para pengunjung.

Pada puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2018 di Taman Wisata Alam Batu Putih, Bitung, Sulawesi Utara (30/8) juga turut di hadiri oleh Menteri LHK Ibu Siti Nurbaya Bakar dan Menko Perekonomian yang memberikan langsung penghargaan Kalpataru sbgai bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan kepada para pejuang lingkungan dan juga kehutanan. Mereka adalah individu atau kelompok masyarakat yang menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsih nyata bagi upaya-upaya pemeliharaan dan pengelolaan fungsi lingkungan hidup dan kehutanan.

Pada tahun 2018 ini, penghargaan Kalpataru diberikan kepada 10 individu atau kelompok masyarakat yang terbagi dalam empat kategori yaitu perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan dan pembina lingkungan. Para penerimanya adalah:

  1. Juwari dari Bantul, DI Yogjakarta (perintis lingkungan)
  2. Oday Kodariyah dari Bandung, Jawa Barat (perintis lingkungan)
  3. Junaidi dari Kampar, Riau (pengabdi lingkungan)
  4. Widodo dari Bantul, DI Yogjakarta (pengabdi lingkungan)
  5. Wutmaili Romuty dari Ambon, Maluku (pengabdi lingkungan)
  6. Yayasan Lembu Putih Taro dari Gianyar, Bali (penyelamat lingkungan)
  7. Kelompok Tani Ngudi Rejeki dari Gunung Kidul, DI Yogjakarta (penyelamat lingkungan)
  8. Habitat Masyarakat Peduli Alam Raya (Hampar) dari Tulungagung, Jawa Timur (penyelamat lingkungan)
  9. Bambang Irianto dari Malang, Jawa Timur (pembina lingkungan)
  10. Mochamad Indrawan dari Banggai, Sulawesi Tengah (pembina lingkungan)

Menurut Kepala Balai KSDA Kalsel Dr. Mahrus Aryadi, M.Sc, puncak HKAN ini sebagai gambaran kreativitas masing-masing UPT lingkup Ditjen KSDAE terkait harmoni alam dan budaya, banyak produk-produk masyarakat lokal yang diangkat menjadi sumber ekonomi yang berbasis hasil alam. Kegiatan ini juga menggambarkan keseimbangan kelola konservasi dengan sosial budaya.

Peringatan HKAN kemudian ditutup oleh Dirjen KSDAE, kegiatan penutupan diakhiri dengan memberikan penghargaan kepada 6 peserta terbaik UPT lingkup KLHK yang sukses memberikan pemaparan materi dalam pameran HKAN tersebut. Semoga bisa terus menginspirasi para pejuang lingkungan. (jrz)

 

 

salam bekantan !!!

Source & Doc. by : R. Hafizh Muhardiansyah, A.Md (Staf BKSDA Kalsel)

About Ahmad Rusadi

Check Also

Balai KSDA Kalsel Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelompok “Bunga Tanjung” di Desa Tanjung Seloka Utara

Tanjung Seloka Utara, 29 Agustus 2025 – Balai KSDA Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan Fasilitasi Peningkatan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *