Home / Berita / BKSDA Kalimantan Selatan Sosialisasikan Calon Kawasan Ekosistem Esensial

BKSDA Kalimantan Selatan Sosialisasikan Calon Kawasan Ekosistem Esensial

BANJARBARU – Salah satu cara menyebarluaskan suatu informasi adalah dengan cara sosialisasi.  Kegiatan inilah yang dilaksanakan oleh Balai KSDA Kalimantan Selatan dalam mensosialisasikan hasil identifikasi potensi calon Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) yang ada di Kabupaten Barito Kuala.  Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Juli 2018 bertempat di Fave Hotel Banjarbaru.  Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten) beserta SKPD, dan pihak Akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Sosialisasi ini adalah kelanjutan dari kegiatan identifikasi potensi calon Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), dimana KEE merupakan kawasan yang masih memiliki kriteria umum KEE (nilai konservasi yang tinggi; nilai ekonomi penting dan budaya yang tinggi; dan nilai karbonn yang tinggi), namun berada di luar kawasan konservasi yang telah ditetapkan.  Calon KEE yang telah diidentifikasi oleh pihak Balai KSDA Kalimantan Selatan, berada di bagian Barat Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala dengan luasan ± 230 ha.  Potensi yang ada di dalam calon KEE ini adalah ekosistem mangrove dengan berbagai vegetasi penyusun mangrove seperti; Bakau, Rambai, Buta-buta dan lainnya.  Selain itu potensi fauna yang ada di dalam calon KEE antara lain Burung Elang Bondol, Biawak, Lutung dan Bekantan.

Calon KEE ini merupakan usulan atau aspirasi dari masyarakat Desa Kuala Lupak, dan kemudian ditanggapi oleh Balai KSDA Kalimantan Selatan.  Pemerintah Kabupaten Barito Kuala selaku pemangku wilayah sangat mendukung kegiatan tersebut dan menyatakan siap mendukung calon KEE tersebut.  Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Siap mendukung dengan mengeluarkan kebijakan antara lain; komitmen dukungan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang; tertuang dalam perencanaan spasial (RTRWK) dan non spasial (RPJMD 2017 – 2022); dan integrasi simbiosis mutualisme.

Mengingat potensi keanekaragaman hayati dan lokasi calon KEE, maka Balai KSDA Kalimantan Selatan merangkul berbagai pihak terutama Pemerintah Daerah (dari tingkat Desa, Kecamatan, SKPD, dan Kabupaten) untuk bersama-sama menjaga dan mengelola Kawasan Ekosistem Esensial agar dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan baik ekologi, ekonomi dan sosial budaya.  Tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi ini adalah terbentuknya Forum Kolaborasi yang nantinya akan mengusulkan penetapan Kawasan Eksosistem Esensial dan juga melakukan pengelolaan secara bersama-sama sesuai dengan kewenangannya.  Forum Kolaborasi ini melibatkan seluruh pihak yang berada dan memilki kewenangan atas calon KEE tersebut, antara lain; Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, BKSDA Kalimantan Selatan, Pemerintah Provinsi beserta SKPD terkait, Pemerintah Kabupaten beserta SKPD terkait, Universitas Lambung Mangkurat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.  Melalui Forum Kolaborasi ini diharapkan pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat sekitar. (jrz)

 

 

salam bekantan !!!

Source & Doc. by : Cecep Budiarto, S.Hut (Penyuluh Kehutanan SKW II Banjarbaru)

About Ahmad Rusadi

Check Also

Balai KSDA Kalsel Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelompok “Bunga Tanjung” di Desa Tanjung Seloka Utara

Tanjung Seloka Utara, 29 Agustus 2025 – Balai KSDA Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan Fasilitasi Peningkatan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *